Imbauan untuk mematikan ponsel dari pukul 10.00-12.00 WIB pada tanggal 15 Oktober 2011 yang banyak beredar di BlackBerry Messenger (BBM) dinilai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebagai bentuk perlawanan konsumen.
Pengurus harian YLKI, Sudaryatmo, mengatakan imbauan aksi tersebut sebagai bentuk pembuktian bahwa konsumen juga bisa melawan. Sehingga jika operator tak juga mengubah kebijakannya agar tidak ada konten provider yang seenaknya menyedot pulsa pelanggan, maka aksi tersebut bisa saja diperpanjang.
"Aksi tersebut bertujuan menghukum operator agar terkena efeknya. Efeknya tentu saja pendapatan mereka berkurang," ujar Sudaryatmo, Kamis (13/10/2011) saat dihubungi Tribunnews.com.
Sudaryatmo menuturkan di beberapa negara seperti Singapura dan India sudah menerapkan aturan pilihan apakah konsumen mau berlangganan sms premium atau tidak sehingga menekan kemungkinan penyedotan pulsa yang bisa dilakukan oleh konten provider nakal.
"Di sana operator tidak bisa secara sepihak menawarkan konten-konten provider. Kalau dibilang konten provider yang nakal, operator juga bertanggung jawab. Sebab konten provider ini tidak bisa mengakses ke konsumen jika tidak ada operator," imbuhnya.
Berikut Seruan yang Beredar luas di BBM terkait ajakan mematikan telepon seluler.
Setelah melihat langsung Rapat antara para Operator Seluler, BRTI, Kemenkominfo dan Komisi I di Gedung DPR-RI, 10 Oktober 2011, di mana para pemegang kebijakan ternyata tidak memiliki kebijakan untuk menangani kejahatan pencurian pulsa. Maka, dengan ini, kami menyerukan:
1. Bubarkan BRTI…!
2. Luncurkan SIM Card bebas iklan..!
3. Matikan HP Anda pada tanggal 15 Oktober 2011 pukul
10.00 - 12.00 WIB sebagai hari bebas ponsel dan sebagai protes konsumen Indonesia pada para pihak di atas. Kami konsumen ponsel berhak untuk mematikan HP kami kapanpun. Tetapi jika seluruh Indonesia mematikan HP-nya serentak, para operator akan tahu akibatnya.
Tertanda,
Konsumen ponsel Indonesia
Komunitas Voice of Humanism
(Sebarkan seluas-luasnya demi konsumen ponsel Indonesia..!!)
[http://jabar.tribunnews.com/read/artikel/104861/kalau-semua-hp-dimatikan-serentak-operator-tahu-rasa]
0 komentar:
Posting Komentar