Tunggakan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi dari PT Smart Telecom yang sudah terhitung beberapa tahun kini nilainya kian melambung. Menurut perhitungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlahnya sudah mencapai Rp 1,1 triliun.
Menkominfo Tifatul Sembiring pun menegaskan ingin segera menyelesaikan polemik ini. Nah, jika Smart masih membandel, Kominfo akan mengambil jalan taktis dengan melaporkannya ke Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Kementerian Keuangan untuk dilakukan penagihan.
"Akan kita tagih terus tunggakan BHP ini kepada Smart. Kita lihat nanti dalam surat yang kita kirimkan terakhir respons dari Smart. Diharapkan dalam sebulan sudah selesai urusannya. Jika tidak akan kita laporkan ke PUPN Kemenkeu," ujar Tifatul, ditemui wartawan usai Kampanye Internet Sehat dan Aman di SDN Menteng 03, Jakarta (14/7/2011).
Menurut Tifatul, tunggakan BHP Smart saat ini sudah membengkak menjadi Rp 1,1 triliun. Padahal beberapa waktu sebelumnya 'cuma' tercatat di kisaran Rp 700 miliar.
"Ya itu data sekarang setelah ditambah pajak dan biaya-biaya lainnya," tukas menteri.
Smart sendiri sebelumnya pernah dilaporkan memiliki hutang BHP frekuensi kepada negara senilai Rp 737 miliar. Angka itu di luar denda setiap bulannya sebesar 2%.
Namun pihak Smart mangkir membayar BHP frekuensi dengan alasan terdapat perbedaan perhitungan antara perusahaan tersebut dengan Kominfo. Kala itu, operator yang kini sudah 'menikah' dengan Mobile-8 tersebut mengklaim kewajiban pembayaran mereka hanya Rp 242 miliar atau setara dengan BHP operator 3G.
Seperti diketahui, Smart dalam mengoperasikan layanan seluler CDMA-nya menggunakan pita frekuensi 1900 MHz yang berdekatan dengan layanan 3G milik lima operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, Axis, dan Hutchison.
Sejak bergulirnya layanan 3G, Smart praktis tinggal sendirian di 1900 MHz karena penghuni lainnya waktu itu, Telkom Flexi dan Indosat StarOne, telah berpindah ke 800 MHz. Smart sendiri menempati empat kanal di frekuensi itu.
[http://www.detikinet.com/read/2011/07/14/143242/1681308/328/tunggakan-bhp-smart-melonjak-hingga-rp-11-triliun/?i991101mainnews]
0 komentar:
Posting Komentar