Tidak bisa dipungkiri, telepon seluler dan berbagai jenis perangkat gadget kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, tak peduli tua maupun muda, karyawan biasa atau direktur utama. Bahkan, mulai banyak orang menjadi pecandu gadget. Para gadget mania ini tidak sudi berpisah barang sehari saja dengan perangkat kesayangannya. Ke mana-mana mereka selalu menenteng ponsel canggih terbaru, dan membawa-bawa music player terbaru. Tak lupa, mereka pun memanggul tas ransel berisi laptop terbaru. Pokoknya, semua gadget generasi terbaru harus segera dimiliki.
Tergila-gila pada gadget model terbaru telah menjadi tabiat Agung Wijanarko, Kepala Manajemen Perangkat PT XL Axiata Tbk. Sebagai seorang gadget freak atawa gadget junkie, Agung menganut prinsip haram mengenakan gadget kuno alias out of date.
Kecintaan Agung pada alat canggih mulai bersemi sejak dia mengenal pager. "Itulah gadget pertama paling populer era 90-an," papar Agung. Sejak saat itu, dia terus gonta-ganti gadget setiap kali ada seri terbaru.
Jadi, tak usah heran jika sekarang Agung suka berhalo-halo dengan BlackBerry Onyx 2, Nokia E7, dan iPhone4. Agung juga mengokeksi iPod, MacBook Pro, iPad 1, iPad 2, dan Canon 60D.
Bisa sakaw kalau tidak beli
Agung mengoleksi begitu banyak gadget keluaran terbaru karena penasaran dengan teknologi terkini. "Tahun ini saja, saya sudah keluar kira-kira Rp 40 juta," bebernya.
Menurut dia, MacBook Pro 13 inci seharga Rp 15 juta merupakan gadget termahal yang ia miliki. Ia kepincut dengan barang ini sejak pertama kali melihat. "Bakal panas-dingin kalau enggak dibeli, bisa-bisa sakaw," ujarnya setengah bercanda.
Demi mendapatkan gadget seri terbaru, Agung juga pernah berburu hingga ke London, Maret lalu. Dia pun tak keberatan antre tiga hari di toko Apple agar bisa mengempit iPad 2.
Lain lagi dengan Jochny Rusdin. Gadget junkie yang berprofesi sebagai chef di kapal pesiar ini doyan membeli gadget sejak 1990-an lantaran ogah disebut gagap teknologi. Sejak saat itu, ia gemar ke sana ke mari memboyong iPod Touch, iPad 1, MacBook Pro, BlackBerry Onyx, dan Sony Vaio. "Saya beli gadget melihat fungsi," katanya.
Kalau sudah kepincut dengan produk baru, Jochny tak segan menyumbangkan gadget lamanya. Baru-baru ini Jochny mewariskan iPad 3G ke adiknya karena kesengsem dengan Samsung Tab.
Kelengketan dengan gadget juga menjadi keseharian Arief Budiyanto, Associate Director Nielsen Global Operations for Media Division. Sehari-harinya, ia tak bisa lepas dari BlackBerry Javelin, iPhone 3G, iPad 1, dan Nokia E51. "Saya maniak gadget karena ingin dilihat sebagai yang pertama pakai produk itu," ujar Arief.
Saat iPhone 3GS pertama kali keluar, Arief membelinya melalui eBay.com dengan harga Rp 9 juta. Harga ini lebih mahal daripada harga aslinya yang Rp 7 juta.
Aditya Wikrama, seorang karyawan swasta, sudah dilanda demam gadget sejak kanak-kanak. Di tasnya, Aditya selalu membawa laptop Macbook, laptop Toshiba, modem Mifi Huawei, iPod Nano 5G, BlackBerry Curve 3G, dan tablet android. Aditya suka memakai android karena bisa mendengarkan musik, membaca e-book, bermain game, serta menonton film sekaligus. "Saya beli gadget yang fiturnya banyak dan sesuai kantong," celetuknya.
Dari sederet gadget yang ia miliki, Aditya mengaku laptop Toshiba 2008 seharga Rp 10 juta merupakan yang termahal.
Berburu perangkat canggih tapi ramah di kantong
Meski mengoleksi gadget bukanlah hobi yang murah, tapi kegemaran ini bukan berarti tidak ramah di kantong. Ada banyak trik yang bisa dilakoni agar kita bisa mengikuti perkembangan gadget tanpa harus menguras kantong. Salah satunya, tukar tambah gadget lama dengan yang baru. "Atau seperti saya, diwariskan ke istri, biar dia juga senang," cerita Agung Widjanarko.
Pecandu gadget juga bisa membeli barang seken yang masih bagus. Karena itu, banyak bergaul di komunitas virtual juga menjadi modal utama para maniak gadget. Komunitas internet yang ramai ditongkrongi oleh pecinta gadget misalnya Kaskus dan milis Gadget To Trade.
Aditya Wikrama juga punya tip yang tak kalah penting, yakni membaca ulasan sebelum membeli. Aditya rajin memantau komentar dan sales rank di Amazon.com. "Sebaiknya beli 2-3 bulan setelah rilis, beli yang paling laku karena biasanya juga paling oke," kata Aditya.
Dengan begitu, pehobi juga bisa menabung sebelum membeli.
[Kontan]
0 komentar:
Posting Komentar