Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, menyatakan rendahnya minat pelanggan untuk daftar ulang SMS premium akan mempengaruhi pendapatan perusahaannya.
Sejak ada kasus konten provider nakal "sedot pulsa," perusahaannya kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp420 miliar.
"Pelanggan yang ingin registrasi ulang sangat kecil dan ini akan sangat mempengaruhi target keuangan bukan saja Telkomsel, tapi juga operator seluler lainnya," kata Sarwoto, belum lama ini.
Menurutnya, pelanggan Telkomsel yang selama ini terdaftar aktif menggunakan SMS premium, ring back tone, voice broadcast dan pop-screen, sebanyak 42 juta pelanggan dari total 104 pelanggan Telkomsel.
"Namun kini hanya sekitar 40 ribu pelanggan saja yang melakukan registrasi ulang layanan tersebut per hari," ujarnya. "Kalau jumlah pelanggan yang daftar ulang hanya sedikit, maka akan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan ke depan untuk recovery pelanggan pengguna layanan premium,"tambahnya.
Sarwoto menjelaskan, sejak adanya pelarangan layanan premium akibat ulah penyedia konten nakal, Telkomsel kehilangan pendapatan yang sangat besar. "Sekitar Rp420 miliar pada triwulan terakhir 2011," jelasnya.
Berdasarkan catatan, pada kuartal III 2011, Telkomsel membukukan laba bersih sebesar Rp3,52 triliun. Laba ini naik sekitar 12,5 persen dibanding periode yang sama pada 2010 yakni sebesar Rp3,13 triliun.
[http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=75491]
0 komentar:
Posting Komentar