Meski belum banyak digunakan, teknologi Near Field Communication (NFC) secara perlahan kian populer. Salah satu produsen NFC, Inside Secure, menyatakan bahwa tahun ini telah mengirimkan 10 juta cip ke sejumlah vendor telepon seluler.
Inside Secure, berbasis di Prancis, adalah salah satu pelopor teknologi NFC dan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, seperti ZTE dan Research In Motion (RIM). RIM sendiri saat ini telah memasang NFC dari Inside Secure dalam ponsel BlackBerry terbaru mereka, Curve dan Bold.
Penjualan 10 juta cip NFC itu memang masih kecil bila dibandingkan dengan 468 juta ponsel cerdas yang akan dipasarkan tahun ini. Namun perkembangan itu menunjukkan semakin banyak vendor yang membenamkan teknologi NFC ke dalam perangkat yang mereka produksi.
Chief Operating Officer Inside Secure, Charles Walton, memproyeksikan bahwa tahun depan, pasar NFC akan semakin besar. Menurut dia, penggunaan NFC tahun depan bisa menembus ratusan juta cip.
Perusahaan riset In-Stat memproyeksikan bahwa pada 2015, penggunaan NFC bisa mencapai 1,2 miliar cip atau 30 persen dari penetrasi global. Jumlah ini mencakup 375 juta orang.
Di Indonesia, ponsel yang sudah dilengkapi NFC, antara lain BlackBerry Bold 9900 dan Torch 9860, serta Nokia 600 dan Nokia 700. Penggunaan NFC pun masih sangat terbatas, baru antar sesama ponsel pengguna NFC.
Padahal teknologi ini dapat digunakan sebagai dompet dan alat pembayaran. Sayangnya, menurut Market Product Manager Nokia Indonesia, Irwan Hermawan, penggunaan NFC belum didukung infrastruktur yang memadai. "Juga butuh regulasi," katanya.
Saat ini, yang baru diperkenalkan adalah penggunaan NFC sebagai penyimpan informasi. Bersama dengan developer direktori kuliner, Menoo!, akan dipasang kartu NFC di sejumlah restoran. Nantinya, untuk mengetahui menu apa saja yang disajikan, pengunjung tinggal melekatkan ponselnya ke kartu NFC tersebut.
Selain itu, Nokia bersama Menoo! akan menggunakan NFC ini untuk pemberian diskon di sejumlah tempat makan. "Kami ingin mengenalkan NFC ini sebagai sesuatu yang fun," katanya.
[http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2011/10/25/brk,20111025-363251,id.html]
0 komentar:
Posting Komentar