Indonesia memang pasar yang unik. Ketika produk buatan Apple diburu di berbagai penjuru dunia, di sini gaungnya justru tak terlalu kencang.
Untuk pasar tablet, misalnya, menurut perusahaan riset IDC, Apple menguasai 68 persen pangsa pasar dunia hingga kuartal kedua tahun ini.
iPad 2, yang baru saja diluncurkan tahun ini, sudah terjual 9,3 juta unit di seluruh dunia. Tapi, di Indonesia, angka-angka itu tak tecermin sama sekali.
“Menurut survei GfK, dari total pasar penjualan komputer tablet di Indonesia 67 persen menggunakan sistem operasi Android,” kata Johan Pangaribuan, Senior Account Manager GfK Indonesia, kepada Tempo pada Rabu lalu.
Artinya, jelas produk besutan Apple itu kurang mendapat tempat. Sayangnya Johan enggan memerinci lebih jauh dari angka itu merek apa yang dominan. Yang pasti, katanya, “Ada satu brand yang sangat mendominasi.”
Dia menambahkan ada 15 merek komputer tablet yang beredar di Indonesia. Meski begitu, hanya enam yang benar-benar dicari. Selebihnya karena latah. Banyak yang hanya meramaikan pasar.
Kebanyakan tablet di Indonesia dijual pada rentang harga Rp 2-9 juta. Yang paling banyak dibeli berada pada rentang harga Rp 4-8 juta.
Dari rentang harga itu, tablet seharga Rp 4-6 juta menguasai pasar sebesar 46 persen. Sedangkan di harga Rp 6–8 juta terjual 40 persen.
“Selebihnya adalah tablet di atas Rp 8 juta dan di bawah Rp 4 juta,” kata Johan.
Pangsa pasar di segmen tablet Rp 4–8 juta, yang totalnya mencapai 86 persen, hanya diisi oleh enam merek. “Jadi yang lain sifatnya hanya testing the water,” kata dia.
Sedangkan sistem operasi yang digunakan paling banyak adalah Android, yang mencapai 67 persen. Sisanya, yang 33 persennya, menggunakan sistem operasi dengan merek global.
Sebenarnya ada satu lagi sistem operasi yang digunakan. Namun, menurut Johan, pangsa pasar sistem operasi tersebut sangat kecil.
Sementara itu Head of Marketing Mobilephone Business Samsung Electronics Indonesia, Eka Anwar, mengatakan bahwa Samsung berhasil menguasai pasar tablet di Indonesia.
“Market share kami saat ini mencapai 61 persen. Ini menjadikan kami nomor satu di pasar tablet Indonesia,” katanya kepada Tempo, Rabu lalu.
Kemunculan tablet ini memunculkan pasar baru. Sebab, tablet hadir di antara pasar netbook dan telepon seluler pintar. “Di situ ceruk pasar tablet. Mereka menyasar orang-orang yang semakin mobile,” kata dia.
Karena itu penjualan tablet tidak akan sepenuhnya menggerus pasar notebook atau netbook. “Memang ada pengaruhnya, tapi tidak secara langsung,” ujar Johan.
Total penjualan notebook dan netbook saat ini mencapai 120 ribu unit. Adapun penjualan komputer pribadi atau PC cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
[http://www.tempointeraktif.com/hg/itempo/2011/10/15/brk,20111015-361534,id.html]
0 komentar:
Posting Komentar