Hati-hati Pencurian Pulsa dari Provider

MARAKNYA penggunaan telepon genggam (handphone-HP) atau telepon seluler (Ponsel) pascabayar akhir-akhir ini, tidak hanya dimanfaatkan oleh berbagai individu, pebisnis, kelompok usaha atau nada dering untuk menawarkan berbagai kegiatannya, tetapi juga dimanfaatkan oleh provider atau mitra operator Ponsel untuk mengeruk keuntungan.

Dari sisi lalu lintas hubungan telepon dari penawaran-penawaran formal tadi pun, sebenarnya sudah memberi keuntungan besar bagi provider atau operator, tetapi masih ada lagi praktik curang berupa “pencurian “ pulsa yang kian marak dilakukan oleh provider atau mitra operator Ponsel besar akhir-akhir ini.

Saat ini menurut data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YL KI), tidak kurang dari 200 juta nomor Ponsel yang aktif di Indonesia. Dapat dibayangkan Rp1.000 saja pulsa yang “tercuri” dari satu SMS (pesan singkat) konsumen, sudah menghasilkan keuntungan bagi provider sebanyak Rp 200 miliar.

Sebagian besar pelanggan mengeluhkan masuknya SMS yang berisi layanan konten , hadiah, bonus, kuis atau nada sambung pribadi dari provider, ditengarai adalah sebagai praktik curang “pencurian” pulsa dari konsumen. Pelanggan tanpa sadar didaftar menjadi anggota untuk dikirimi pesan singkat (SMS) yang biayanya dibebankan kepada pelanggan.

Provider atau mitra operator yang curang ini perlu ditindak tegas oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, selaku instansi yang berwenang mengatur regulasi jasa layanan pesan singkat premium sesuai dengan Peraturan Menkominfo Nomor.1 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Jasa Pesan Premium. Yang menikmati keuntungan dari kecurangan cepat habisnya pulsa pelanggan ini, jelas adalah operator besar yang menerbitkan pulsa.

Sampai hari Selasa pekan lalu, Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Jakarta telah menggelar pos-pos pengaduan “pencurian” pulsa telepon seluler dengan mobil keliling, antara lain di sekitar Monumen Nasional Lapangan Merdeka dan sekitar Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, sejak tiga hari sebelumnya.
Mereka berencana membuka pos pengaduan pelanggan di depan kantor tiga provider Ponsel besar di Jakarta. Ratusan pelanggan yang mengadu, mengeluhkan pulsa telepon seluler mereka tersedot habis tanpa diketahui penyebabnya.

Salah satu pelanggan menuturkan, pernah menerima SMS berisi tawaran kuliner. Ia tidak memencet satu tombol pun di Ponselnya, tetapi langsung terdaftar secara otomatis yang menerima rutin kiriman informasi kuliner. Setiap hari, ia bisa menerima informasi lewat SMS sampai tiga kali sehari, yang biaya pulsa dibebankan kepada pelanggan. Ironisnya, tidak bisa berhenti berlangganan, karena tidak ada petunjuk untuk menghentikannya. Setiap kali mengsi pulsa baru, nominal pulsa langsung berkurang dan bahkan habis, yang ditengarai untuk menutupi biaya pulsa yang sudah habis terkuras oleh informasi kuliner tadi.

Enggan Isi Pulsa

Ada seorang pelanggan yang mengadukan sudah empat hari enggan mengisi pulsa, karena khawatir pulsanya habis tersedot. Pengalamannya, ia sebelumnya menerima SMS dari nomor empat digit dan mengklik seperti apa yang diperintahkan dalam SMS itu.

Ternyata setelah diklik, setiap hari pulsanya berkurang . Ia tidak tahu cara untuk menghentikannya, karena tidak ada petunjuknya. Dicoba dengan pembatalan biasa seperti “unreg”, ternyata jawaban yang muncul, cara itu tidak dikenal dalam prosedur mereka.

Banyak juga pelanggan yang mengadukan kiriman SMS dari provider atau dari nomor empat digit tentang tawaran kuis atau akan mendapatkan hadiah uang atau bonus pulsa dengan mempersilakan mengecek ke nomor kode-kode tertentu.

Ada lagi tambahan pesan: Raih info terbaru selebrity, gadis thai cantik dll. Ternyata setelah mengecek seperti yang diperintahkan itu, pelanggan justru didaftar sebagai pelanggan dan mendapatkan kiriman informasi selebriti dengan biaya Rp2.000 per SMS tiap hari.

Ada juga pelanggan yang mengeluhkan pulsanya tersedot untuk membayar nada sambungan pribadi, padahal ia tidak pernah mendaftarkan untuk mendapatkan nada sambung pribadi tersebut. Ia mengakui, memang pernah menerima masuknya SMS berisi tawaran layanan nada sambung pribadi, namun tidak ditanggapi.

Tampaknya provider atau mitra operator Ponsel besar ini, memanfaatkan kekurangtahuan atau gagap teknologi (gaptek) sebagian besar pengguna ponsel yang semakin canggih, untuk mengeruk keuntungan.
Ada praktik terang-terangan pencurian pulsa, misalnya ada SMS yang masuk: Segera cek ke bintang nomor bintang nomor pagar karena Anda dan 99 orang lainnya berhak atas diskon atau bonus beli barang tertentu. Padahal, perintah ini jelas akal-akalan untuk menyedot pulsa dari pelanggan.

Ada juga SMS Bonus yang menyebutkan ada kesempatan khusus untuk pelanggan dengan nomor HP penerima. Cek sekarang di nomor yang disebutkan.Ada uang + pulsa + asuransi 2rb/3sms/mgg dan nomor lain. Ini juga kalau ditanggapi hanya akal-akalan untuk “mencuri” pulsa. Untuk menangkal akal-akalan tersebut, sebaiknya tidak usah direspon dan langsung “delete” saja.




[http://www.tubasmedia.com/berita/hati-hati-%E2%80%9Cpencurian%E2%80%9D-pulsa-dari-provider/]