Kalau kita cermati iklan di televisi, yang paling banyak keluar adalah iklan operator telepon seluler. Mereka hadir dengan iklan yang beda-beda. Masing-masing operator tampil dengan gaya iklan yang berbeda. Malahan ada juga tuh, iklan yang nggak nyambung. Tapi, dari kebanyakan iklan itu, masing-masing menawarkan paket murah, antara lain paket telpon murah, SMS murah, internet murah, dan sebagainya. Malahan ada juga yang berani ngasih tawaran paket nelpon dan SMS gratis.
Pastinya, sobeX nggak mau ketinggalan dong memanfaatkan telpon dan SMS gratis itu. Ibarat kata nih sobeX, kita sebagainya pelanggannya dapat durian runtuh gitu dengan layanan yang serba gratis tersebut. Operator A tentu saja ingin lebih baik dari operator lainnya makanya ia menawarkan harga yang nggak kalah fantastis. Gimana menurut sobeX nih?
Misra salah satu yang angkat bicara. Ia sangat senang dengan tawaran operator yang menyediakan layanan gratis. Mahasiswa jurnalistik ini menuturkan jika yang namanya gratis pasti orang bakal cepat ambilnya.
“Rugi aja kan kalau nggak manfatin itu. Apalagi buat kita mahasiswa dan nggak berpulsa. Ya, otomatis biar hemat kita harus nyari yang lebih murah dan gratisannya banyak. Zaman sekarang, komunikasi lewat handphone sudah menjadi kebutuhan,” tuturnya.
Aisyah Aini juga sepakat dengan Misra. Pelajar SMAN 8 ini sangat menyambut baik layanan operator yang memberikan layanan gratis.
“Kalau pelajar seperti aku, otomatis masih ngandalin jajan dari orangtua. Jadi kalau beli pulsa biasanya nyisihin dari jajan. Salah satu caranya buat hemat tentu saja dengan memanfaatkan layanan gratis. Dengan gratisan ini, kan uang jajan jadi nggak berkurang,” tutur pelajar yang akrab disapa Icha ini.
Sedangkan Misra merasa rugi saja kalau nggak ngambil program gratisan ini. Malahan, Misra punya dua kartu berbeda di handphonenya karena masing-masing kartu beda keunggulannya. Baik itu SMS ataupun telpon yang gratis nggak dibuang percuma oleh Misra.
Nur Ilahi rekan Misra juga menyukai program gratisan. Hanya saja, biasanya mahasiswi yang akrab disapa Inung ini jarang memakai telpon gratis. Ia biasanya hanya mengandalkan SMS gratis untuk komunikasinya.
Tapi nggak semuanya juga loh yang antusias dengan layanan gratis ini. Ada juga yang menyikapinya dengan biasa-biasa aja. Kayak Andri Mulyadi, mahasiswa Unand.
“Itu kan bagian dari trik bisnis. Tujuannya tentu saja mencari pelanggan sebanyak-banyaknya dengan layanan yang diberikan gratis. Padahal tarif operator yang dipakai di Indonesia kalau menurut cerita-cerita yang aku dengar sih masih mahal. Jadi, kalau pun mereka ngasih murah, itu masih wajar kok,” sebut Andri.
Malahan menurut Andri, operator selular sering banyak bohongnya. Kadang gratis yang disebutkan di iklan tidak sesuai dengan kenyataannya. Udah pakai kartu yang sama masih tetap saja Andri masih ngerasa mahal. Menurut Andri, mana ada perusahaan yang mau rugi, makanya ia nggak begitu percaya dengan hal tersebut. Sama kayak diskon di toko, ada yang bilang padahal harganya juga segitu, ntar kalau pas diskon harganya dinaikkan dulu, baru didiskon lagi.
Hal itu juga ditimpali oleh Nengsih Wulandari. Ia dulunya memang maniak ganti-ganti kartu karena masing-masing kartu beda keunggulannya. Kadang lihat kartu satu yang menawarkan yang bagus, malah ia mau mengganti kartu lamanya. Setelah lama memakai kartu yang berbeda akhirnya Nengsih mendapatkan kesimpulannya jika semua kartu sama saja sebenarnya.
“Nggak ada yang beda. Kalau dihitung-hitung dengan seksama, sama aja. Paling murahnya juga dengan operator yang sama, jadinya ketika nelpon ke operator yang berbeda, aku tetap saja merasa masih mahal. Bahkan, teman-teman banyak yang protes dulu karna suka gonta ganti karna tergiur dengan iklan,” sebut Nengsih.
[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=12425]
0 komentar:
Posting Komentar