PT Axis Telekom Indonesia mengklaim pihaknya serius membangun seluler generasi ketiga (3G), terbukti layanan data sudah memberikan kontribusi hingga 35% dari total omzet.
Direktur Axis Syakieb A Sungkar mengaku heran apabila ada operator lain menilai pihaknya dibilang tidak serius dalam mengembangkan 3G.
“Kami sudah membeli membeli peralatan untuk mengembangkan 3G, tetapi sekarang tidak bisa digunakan karena alokasi frekuensi belum ada dari pemerintah. Rencananya pada tahun ini perseroan membangun 9.000 BTS 3G (Node B) memperkuat 4.000 Node B yang telah ada. Kok dibilang tidak serius,” ketusnya kepada Bisnis hari ini.
Menurut Syakieb, data telah berkontribusi sekitar 30%-35% bagi total omzet. Kita butuh tambahan blok frekuensi walau kapasitas yang ada masih memadai karena okupansinya baru mencapai 30%,” jelasnya.
Menurut Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono, SK yang dikeluarkan oleh regulator berisikan semua operator disediakan masing-masing dua blok.
“Disediakan atau dicadangkan, itu kalimat dalam SK tersebut. Jangan diplesetkan,” tegasnya.(api)
PT Telkomsel tetap menolak untuk menggeser frekuensinya di pita 1.900 MHz seluler generasi ketiga (3G) karena menilai operator 3G lainnya belum memanfaatkan frekuensi yang sudah dimilikinya secara optimal.
Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengungkapkan pihaknya bukannya memaksakan kehendak, tetapi frekuensi harus dikelola oleh operator yang benar-benar serius memanfaatkan spektrum untuk kepentingan masyarakat.
[http://www.bisnis.com/infrastruktur/telekomunikasi/31393-tak-terima-disebut-tak-serius-bangun-3g-axis-umbar-keberhasilan]
0 komentar:
Posting Komentar