Diam-diam ternyata pihak Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan Research In Motion (RIM) sebagai produsen Blackberry agar mereka membangun pabrik di Indonesia. Namun ternyata RIM memilih membangun pabrik di Malaysia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, RIM masih ragu membangun pabriknya di Indonesia adalah karena permintaan pembangunan data center oleh pemerintah Indonesia.
"Data center itu loh alasannya," kata Gita ketika ditanya investasi RIM di Indonesia. Gita ditemui di kantor pusat BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (25/7/2011).
Gita menjelaskan, Indonesia sudah mendesak RIM untuk memikirkan kembali membagun pabrik dan memindahkan data centernya ke Indonesia.
"Kita teken terus. Kita sudah ngomong sama mereka. Mereka masih mempertimbangkan investasi di Indonesia," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk memperluas pemasaran produk di kawasan Asia, RIM memutuskan untuk membangun pabrik pembuatan BlackBerry di Penang, Malaysia. Malaysia dianggap sebagai tempat yang pas untuk memperkuat pangsa pasar RIM di Asia, termasuk Indonesia.
Padahal, Indonesia merupakan basis pengguna BlackBerry terbesar di wilayah Asia Tenggara dengan angka lebih dari tiga juta pelanggan. Angka ini diyakini masih akan terus bertambah seiring gencarnya aktivitas pemasaran RIM bersama mitra-mitranya di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki pasar seluler dengan angka lebih dari 180 juta pelanggan.
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengaku kecewa dengan keputusan Research in Motion (RIM) yang lebih memilih Malaysia ketimbang Indonesia sebagai pusat produksi BlackBerry untuk kawasan Asia.
[http://finance.detik.com/read/2011/07/25/194607/1689205/4/pilih-malaysia-produsen-blackberry-ragu-bangun-pabrik-di-ri?9922022]
0 komentar:
Posting Komentar