Internet bagi masyarakat Babel tidak asing lagi. Keperluan mengakses internet menjangkau semua kalangan. Menggunakan personal computer (PC) juga secara mobile. Bahkan pengakses internet secara mobile lebih besar.
Data awal dari Nielsen Southeast Asia Digital Consumer Report yang akan diluncurkan 30 September 2011, saat ini 53 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui telepon genggam (HP). Hal ini tidak lepas dari makin banyaknya jenis perangkat berbasis layanan seluler di Indonesia yang dapat mengakses internet. Tahun ini jumlah SIM Card diperkirakan telah melebih jumlah penduduk.
Peralatan yang memiliki kapabilitas untuk mengakses internet seperti ponsel dan tablet menawarkan akses yang mudah ke internet untuk konsumen Indonesia tanpa harus bergantung pada ketersediaan layanan broadband kecepatan tinggi di rumah mereka.
Dengan demikian pengguna internet di Babel juga terus tumbuh. Pelanggan Speedy produk PT Telkom saja setiap tahun bertambah. Pada tahun 2009 lalu pelanggan Speedy mencapai 3.715 orang menjadi 5.003 orang setahun berikutnya. Bahkan hingga semester pertama 2011 ini sudah mencapai 5.522 orang. Dalam setahun pertumbuhan pelanggan bisa mencapai 2.000 orang.
Plasa Telkom Babel mencatat, jam‑jam sibuk para penggunaan internet di Babel mulai pukul 08.00 WIB-22.00 WIB. Artinya selama satu hari penuh, penduduk Babel hanya berhenti mengakses internet selama sembilan jam atau pada saat jam‑jam tidur mereka.
Semakin tinggi jumlah orang mengakses internet, makin banyak keluhan terhadap lemahnya jaringan internet itu sendiri.
Manager PT Telkom Indonesia Babel T Putra Efenbach mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan akses internet lemah yakni internal dari pelanggan dan eksternal.
"Coba kita lihat ketika sedang demam youtube, pengguna internet seluruhnya mengakses situs itu. Maka di kita akan timbul lelet," katanya.
Akses yang dituju pelanggan pun mempengaruhi kuat lemahnya jaringan internet, misalnya gateway (segmen) dalam negeri lebih mudah daripada ke luar negeri.
Menurut Putra beberapa hal yang dijumpai oleh pelanggannya mengenai keluhan akses internet lemah ini adalah dekstop dan laptop pengguna terkena virus.
"Virus ini membuat akses menjadi lamban, tidak hanya untuk Speedy namun juga untuk jaringan lainnya," kata Putra.
Di samping itu kualitas modem yang dipakai juga mempengaruhi akses internet, pemakaian modem tanpa henti dapat membuat internet menjadi lemah. Modem yang diberikan oleh Speedy adalah standar dan tidak dirancang untuk penggunaan secara terus menerus tanpa henti.
"Modem itu untuk konsumsi rumah tangga, bukan untuk warnet yang dipakai secara terus menerus," katanya.
Putra menjelaskan, induk (radius) Speedy untuk Babel masih berada di Palembang namun sudah bisa menjangkau 80 persen kebutuhan di Babel. Ke depan pihaknya juga akan menambah bandwich untuk Babel sehingga dapat mencapai 100 persen.
"Dengan kondisi sekarang sudah cukup untuk menjangkau seluruh pelanggan kita. Kita juga akan menambah fiber optik untuk akses internet lebih cepat," katanya.
Kapasitas yang diberikan Speedy untuk akses internet beragam mulai dari 384 Kbps hingga 3 Mbps. Tingkat kecepatan akses internet tergantung kebutuhan dari pengguna itu sendiri.
"Kalau untuk mengakses situs sosial, 384 kbps juga sudah cukup. Sebenarnya kalau untuk streaming juga bisa, namun agak tersendat karena kapasitas internetnya," ujarnya.
[http://bangka.tribunnews.com/2011/07/20/mau-tidur-saja-berhenti-internetan]
0 komentar:
Posting Komentar