Akses internet telah menjadi salah satu kebutuhan manusia. Tak cuma untuk urusan kerjaan, membuka laman-laman internet juga bertujuan menjalin interaksi melalui situs jejaring sosial. Intensitas dan interaksi yang makin meningkat turut mengerek pertumbuhan bisnis layanan data.
Otomatis, para operator penyedia layanan data semakin bergairah dan berebut menggarap ceruk pasar di luar layanan suara dan pesan. Presiden Direktur PT XL Axiata Hasnul Suhaimi mengakui legitnya pertumbuhan bisnis layanan data dalam tiga tahun terakhir. Jumlah pelanggan data XL sebanyak 8 juta orang pada tahun 2009. Setahun berselang sudah bertambah menjadi 17 juta pelanggan dan kini mencapai 27 juta pelanggan.
Jumlah pelanggan yang terus bertambah membuat kontribusi layanan data terhadap total pendapatan kian besar. Jika pada tahun 2009 porsi layanan data baru menyumbang 4%, di tahun 2010 bertambah menjadi 7% dari total pendapatan XL. "Tahun ini kami berusaha keras supaya meningkat lagi," ujar Hasnul.
Hal senada diungkapkan Direktur Penjualan Axis Syakieb Ahmad Sungkar. Dia bilang, jumlah pelanggan data Axis mencuil porsi 18% dari total pelanggan operator seluler ini. Jumlah ini, lanjut dia, naik 20% dibandingkan akhir Desember 2010. Hingga akhir tahun ini Axis menargetkan jumlah pelanggan data bakal naik 50% dibandingkan pencapaian sepanjang tahun lalu.
Ambisi Axis menggenjot porsi pelanggan data bukan tanpa alasan. Maklum, kontribusi bisnis layanan data saat ini cukup besar, yakni 30% dari total pendapatan. Artinya, menurut Syakieb, bisnis layanan data adalah pasar yang sangat menjanjikan.
Konsentrasi di kota besar
Presiden Direktur Indosat Mega Media (IM2) Indar Atmanto memandang bisnis layanan data tumbuh subur lantaran masih ada selisih yang lebar antara jumlah pengguna internet dan jumlah pelanggan paket data di tanah air.
Dia mencontohkan, jumlah akun Facebook sebanyak 47 juta di Indonesia atau terbanyak kedua di dunia. Ini bisa menjadi acuan bahwa bisnis layanan data masih berpeluang besar untuk berkembang.
Di sisi lain, penyebaran bisnis layanan data masih belum merata. Indar bilang, Jakarta, Bandung dan Surabaya masih merupakan penetrasi terbesar pasar data IM2. Begitu pula dengan Axis. Berdasarkan jangkauan wilayah, Syakieb mengatakan, pasar layanan data Axis terkonsentrasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Jawa Timur serta Sumatera Utara.
Menurut dia, pasar layanan data yang belum merata lebih disebabkan kemampuan daya beli masyarakat atas peranti seluler, seperti smartphone dan handset berbasis Generasi Ketiga (3G) atau High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) serta kepemilikan modem, masih terbatas. Hasnul menambahkan, masyarakat kota besar sudah menjadikan internet sebagai kebutuhan sehari-hari.
Agar bisa semakin banyak mendekap pelanggan, sejumlah operator pun mengeluarkan bebagai jurus. Salah satu yang jamak ditempuh operator adalah paket yang membundel layanan data dengan handset tertentu.
XL membundel layanan datanya dengan BlackBerry, iPhone, Android dan Nexian. IM2 menawarkan kemudahan dalam melakukan isi ulang pulsa menggunakan kartu kredit melalui tiga voucher Mentari, IM3 dan Matrix.
[http://lifestyle.kontan.co.id/v2/read/1308791502/71014/Interaksi-makin-sering-bisnis-data-terus-tumbuh]
0 komentar:
Posting Komentar