Secara statistik ponsel lokal masih memiliki pasar di berbagai kota. Penyebarannya memang tak terlalu tinggi di kota besar. Faktor inilah yang membuat produsen telepon seluler terus berupaya menciptakan produk.
Namun strategi memberi fitur yang spesifik juga tak boleh ditinggalkan. Akan halnya Venera, selain faktor harga sebagai ujung tombak di pasar, belakangan juga melihat kustomisasi konsumen sebagai bagian dari proses penciptaan produk.
Kali ini mengenalkan layar sentuh di kelas low end. Konstruksi dasarnya candy bar. Layar yang seluas 2 inci itu kini tak hanya bisa sebagai monitor belaka, namun juga untuk input, minimal mengakses menu.
Venera sangat percaya diri. Faktor tadi cuma satu bagian saja. Bentuk dan warna tetap menjadi perhatian. Bodinya tipis. Warna chrome yang tampak membalut tombol navigasi, pemutar musik, dan panggilan (call) mencitrakan sebuah nilai megah. "Jika dilihat bagian luarnya, produk ini berkesan jauh lebih tinggi dari harganya," ujar Teddy Tjan, Direktur Pemasaran Venera Mobile.
Venera juga amat memperhatikan pengguna yang punya masalah dengan mata. Kali ini menawarkan opsi huruf yang berukuran lebih besar. Sehingga ketika mengetik pesan pendek tak mengalami kerepotan.
Teddy mengatakan, ponsel dengan dua SIM GSM aktif ini sebenarnya bisa dikelompokkan sebagai ponsel multimedia.Istilah subbrand "Aktiv" merujuk pada idiom speaker. "Seperti speaker aktif. Sebab salah satu kekuatan seri ini adalah speaker aktif dan fitur musiknya," tambahnya. Dengan begitu dukungan speaker sangat penting ketika memainkan lagu atau mendengarkan siaran radio FM.
Untuk menikmati segala fasilitas tersebut, Venera Aktiv 209 dipasok oleh tenaga dari baterai berkapasitas 800 mAH. Jika ingin menyimpan lagu bisa melalui kartu memori yang siap dijejali sampai 8 GB. Seri ini di pasaran dijual seharga Rp 275.000.
[http://tekno.kompas.com/read/2011/11/01/15011879/Ponsel.Lokal.Tipis.Plus.Layar.Sentuh]
0 komentar:
Posting Komentar