Perang tarif yang membuat tarif telekomunikasi di Indonesia menyentuh titik termurah memberikan dampak negatif kepada pelanggannya. Operator disinyalir menjadi kurang perhatian terhadap pelanggannya.
Fakta tersebut terungkap dari hasil survei yang dilakukan oleh Markplus Insight. Markplus Insight merupakan unit bisnis dari MarkPlus Inc yang bergerak dalam bidang riset pemasaran. Lembaga ini rutin menggelar Bandung Service Excellence Award (BSEA). Sebuah kegiatan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap pelayanan sebuah perusahaan.
Data yang diterima detikINET, Jumat (28/10/2011), service execellence index untuk kategori perusahaan mobile telecomunication di tahun 2010 mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Namun di tahun ini sedikit meningkat dari tahun 2010, tapi belum menyamai index tahun 2009.
"Tahun 2009, index service excellence untuk kategori mobile telecomunication menyentuh angka 77,8 poin. Sedangkan tahun 2010 merosot menjadi 73,5 poin dan sedikit naik menjadi 74,5 poin di tahun 2011," papar Hasanuddin, Chief Executive Markplus Insight saat berbincang dengan detikINET, Jumat (28/10/2011).
Fenomena ini, sambung Hasanuddin, disinyalir karena tingkat persaingan yang sangat ketat dalam industri mobile telecomunication. Ketatnya persaingan, khususnya dalam tarif memaksa para pelaku industri mengurangi pelayanan. Akibatnya kepuasan pelanggan menjadi berkurang.
"Kita duga pada 2010 persaingan sangat ketat. Ini yang mengakibatkan pelayanan turun. Tarif murah yang sebabkan dari persaingan tersebut berdampak pada tidak terlalu care terhadap pelayanan," jelasnya.
Hasanuddin melanjutkan, jika hal tersebut dibiarkan maka industri ini tidak akan sehat. Menurutnya sudah saatnya operator untuk lebih memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.
"Sekarang masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan nomor dan jaringan mana. Pelayanan yang terbaik itu yang menentukan masyarakat memilih," tukasnya.
[http://www.detikinet.com/read/2011/10/28/172906/1755149/328/tarif-murah-operator-jadi-kurang-perhatikan-pelanggan]
0 komentar:
Posting Komentar