Dua hari setelah Lebaran 1432 H, omset penjualan telepon seluler
(ponsel) di sejumlah outlet telepon selular meningkat tajam seiring
banyaknya permintaan. "Omset kami naik cukup tajam sekitar 50 persen
pada dua hari setelah Lebaran, dibandingkan hari biasa," kata Monika
pemilik outlet, di Simpur Center, Bandarlampung, Jumat.
Ia menyebutkan, kenaikan omset itu seiring dengan banyaknya
permintaan konsumen akan telepon selular. Pada hari biasa kata dia,
omset yang diraih dari jual beli HP serta penjulan asesoris, kartu
perdana dan isi ulang pulsa sekitar Rp4 juta per hari.
Menurutnya, handphone bukan lagi barang mewah dan langka. Penggunaan
barang tersebut sudah menjamur di semua kalangan masyarakat, mulai dari
anak-anak hingga orang tua. Umumnya lanjutnya, konsumen yang mendatangi
outlet HP kebanyakan remaja dan anak-anak.
"Remaja dan anak-anak saat ini memiliki uang hasil persenan
(pemberian) Lebaran, dan uangnya dibelanjakan untuk membeli HP," kata
dia, yang memiliki outlet di Simpur Centre itu.
Menurutnya, berbagai jenis handphone tersedia terutama buatan Jepang,
Korea dan China. Ia mengatakan, saat ini yang paling laku di pasaran
adalah HP buatan Cina. Selain harganya murah, bentuknya pun terlihat
mewah.
"HP China itu cukup murah, dengan Rp200 ribuan konsumen sudah dapatkan telepon selular dengan fitur cukup menarik," kata dia.
HP Blackberry lanjutnya, juga banyak "diburu" konsumen mengingat
harganya terus turun.Sementara itu, Dede penjual HP lainnya mengatakan,
permintaan konsumen akan telepon selular setelah dua hari Lebaran cukup
tinggi sehingga meningkatkan omset penjualan.
"Banyak konsumen yang datang ke outlet ingin menggantikan HP lamanya
dengan HP baru," jelasnya. Ia mengakui, omsetnya naik sekitar 50 persen
dari hari biasa yang mencapai Rp3,5 juta.
[http://ramadhan.republika.co.id/berita/ramadhan/pernik-lebaran/11/09/02/lqvk8x-lebaran-pedagang-ponsel-kebanjiran-untung]
0 komentar:
Posting Komentar