Sejatinya sistem operasi Google Android 2.3
(Gingerbread) adalah platform teranyar untuk telepon seluler. Ini adalah
generasi penerus dari OS Android 2.2 (Frozen Yoghurt alias Froyo).
Namun,
kini banyak perangkat komputer tablet yang mengadopsi sistem operasi
tersebut. Beberapa perusahaan teknologi yang menggunakan platform ini
pada tablet buatannya di antaranya, HTC, Vizio, Reliance, dan ZTE.
HTC
sudah mendaratkan tablet Android Gingerbread-nya, HTC Flyer di
Indonesia pada Mei lalu. Sementara nama vendor Vizio dan Reliance belum
terlalu menggema di Tanah Air.
Dibandingkan HTC Flyer yang dibanderol sekitar Rp 6 juta dan menyasar pasar menengah ke atas (high-end), ZTE Light Plus Tab merupakan tablet pertama yang berjalan dengan Android Gingerbread untuk segmen menengah ke bawah (low-end). Harga yang dipatok untuk tablet penerus ZTE Light Tab ini kurang dari Rp 3 juta.
Kendati
Google sudah menyediakan platform khusus untuk tablet, yakni Android
3.0 (Honeycomb), ZTE tetap memilih Android Gingerbread karena bisa
dibenamkan kartu Subscriber Identity Module (SIM) dari operator
seluler sehingga memungkinkan panggilan telepon, SMS, MMS dan
memudahkan koneksi Internet di masa saja berada.
“Kami
membuat PC tablet berkualitas, tapi harganya tidak memberatkan keuangan
konsumen,” kata Susanto Susilo, Direktur Divisi Terminal ZTE Indonesia
di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Tablet
ZTE Light Plus Tab hadir dengan layar seluas 7 inci dan resolusi 1024 x
600 piksel dengan kapasitas memori 8 gigabita yang bisa ditingkatkan
menjadi 32 gigabita melalui kartu memori Micro SD.
Fitur
hiburan yang tersedia pada tablet ini di antaranya dual kamera 3
megapiksel yang bisa diperbesar sampai lima kali, plus CMOS sensor, audio output jack 3,5 milimeter, dan audio channel Dolby Stereo sound.
Untuk
kebutuhan komunikasi, tablet tersebut bisa berjalan di jaringan selular
GSM 900/1800 MHz, UMTS 2100 Mhz, HSDPA 7,2 Mbps, dan HSUPA 5,76 Mbps.
“Kami bekerja sama dengan operator seluler PT XL Axiata untuk paket
bundling gratis tiga bulan berlangganan Internet tanpa batas,” kata
Susanto.
Kedatangan
tablet generasi kedua ZTE ini membuat pendahulunya banting harga. Kini
ZTE Light Tab yang masih menggunakan Android Froyo dibanderol Rp 1,999
juta atau dipangkas Rp 1 juta dibandingkan harga ketika pertama kali
diluncurkan sekitar lima bulan lalu.
Selain ZTE, beberapa vendor tablet yang bermain di segmen low-end
antara lain Huawei dan Tabulet. Huawei misalnya memperkenalkan tablet
Huawei MediaPad yang berjalan dengan sistem operasi Android Honeycomb
pada ajang CommunicAsia 2011 yang berlangsung di Singapura, Juni lalu.
Tablet berlayar selulas 7 inci itu juga didukung prosesor dual-core berkecepatan 1,2 GHz dan kamera 5 megapiksel. Sayangnya, belum jelas kapan tablet ini akan tiba di Indonesia.
Adapun
Tabulet Troy yang dijual dengan harga Rp 2,3 juta mengedepankan fungsi
prosesor yang setara dengan iPad. Tablet buatan PT Erasa Mandiri
Teknosis ini menggunakan prosesor ARM Cortex A9 yang notabene juga
dipakai pada iPad 2.
Sayangnya,
kapasitas memori internal pada tablet tersebut hanya sampai 4 gigabita
dan masih mengadopsi platform Android Froyo. Namun, pengguna bisa
meningkatkan sistem operasinya menjadi Android Gingerbread secara online.
Spesifikasi ZTE Light Plus Tab
- Sistem Operasi : Android 2.3 (Gingerbread)
- Prosesor : Qualcomm 1 GHz
- RAM : 512 MB
- Memori : 8 GB
- Layar : TFT LCD Capacity Touch Screen
- Luas Layar : 7 inci (1024 x 600 piksel)
- Kamera : 3 MP
- Baterai : Lithium Ion 3400 mAh
- Daya tahan : 500 jam stand by
- Jaringan Selular : GSM 900/1800 MHz; UMTS 2100 MHz; HSDPA 7,2 Mbps; dan HSUPA 5,76 Mbps
- Konektivitas : Wi-Fi; Bluetooth; USB 2.0; audio jack 3,5 mm; MMC, SD, SDHC memori card
- Dimensi : 192 x 110 x 12,6 mm
- Bobot : 389 gram
- Harga : < Rp 3 juta
[http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2011/08/16/brk,20110816-352031,id.html]
0 komentar:
Posting Komentar