PT Bakrie Telecom Tbk meluncurkan aplikasi ponsel Usahaku untuk mendorong pengguna menjadi pengusaha mikro, jualan pulsa isi ulang semua operator telekomunikasi.
Eriek Meijer, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk mengatakan pihaknya meluncurkan aplikasi gratis ini sebagai bentuk usaha mendorong pengguna ponsel, khususnya masyarakat menengah ke bawah agar memperoleh keuntungan tambahan dari alat komunikasi yang mereka miliki.
"Kami optimistis sebanyak 3% atau sekitar 80.000 dari 2 juta ponsel dengan Usahaku yang didistribusikan hingga akhir 2012 akan menjadi pengguna aktif aplikasi ini," ujarnya dalam peluncuran Usahaku, hari ini.
Dia menjelaskan ide ini berangkat dari proyek yg diluncurkan 3 tahun lalu, Usaha Bersama Esia. Waktu itu seseorang (village phone operator/VPO) bisa berjualan pulsa dari semua operator di Indonesia sekaligus membuka usaha wartel dengan modal satu ponsel yang bisa dicicil pembeliannya.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Bakrie Telecom dengan Qualcomm's Wireless Reach, dan Grameen Foundation. Hasil evaluasi sejauh ini ada 7.500 VPO, sebanyak 47% diantaranya berhasil keluar dari garis kemiskinan, berdasarkan ukuran Bank Dunia memiliki pendapatan US$2,5 per hari.
Sebanyak 7.500 VPO tersebut mayoritas, atau sekitar 85% merupakan ibu rumah tangga yang menjangkau hingga 725.000 pelanggan di Tangerang, Banten.
"Kami pun berpikir untuk mengembangkan kegiatan tersebut hingga tingkat nasional. Setelah berdiskusi, akhirnya muncul aplikasi ini," ujarnya.
Eriek mengaku aplikasi ini tidak berorientasi bisnis secara langsung. Layanan value added service (VAS), termasuk aplikasi didalamnya saat ini berhasil menyumbang 10% kepada total pendapatan Bakrie Telecom selama dua tahun terakhir. Operator ini mencatat pendapatan sebesar Rp900 miliar pada kuartal I/2011 dengan 13,6 pelanggan.
VAS Bakrie Telecom terdiri dari konten dan RBT, di luar SMS dan data sebesar 10% saat ini masih lebih besar dibandingkan dengan VAS industri rata-rata 6%. Eriek menambahkan ARPU VAS saat ini juga mencapai Rp2.300, atau 10% dari total belanja pulsa per pelanggan per bulan sebesar Rp23.000.
Facebook menjadi konten yang paling besar penggunanya, diikuti oleh RBT, messaging, download musik, game, dan aplikasi hidayah.
VP Qualcomm's Wireless Reach Initiative Shawn Covell menambahkan aplikasi ini merupakan terobosan baru dan inovatif pada ponsel sebagai platform yang memberikan nilai tambah bagi pengguna secara nyata.
Aplikasi ini pada tahap awal bisa diakses melalui dua tipe ponsel qwerty Esia, yaitu C55 dan C52, untuk selanjutnya dimasukkan dalam hampir semua tipe ponsel yang akan diluncurkan Esia dengan harga di bawah Rp300.000 per unit.
"Kedua tipe ini juga menjadi ponsel pertama yang di jual tanpa charger untuk mengurangi sampah elektronik. Ponsel ganti tiap tahun, charger tetap ada di rumah. Kami pake mini USB charger unt semua ponsel Esia yng selama ini keluar. Mau beli charger juga bisa," ujarnya.
[http://www.bisnis.com/infrastruktur/telekomunikasi/29408-bakrie-telecom-luncurkan-aplikasi-ponsel-usahaku]
0 komentar:
Posting Komentar