Meski belum konklusi, hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengarah pada kesimpulan bahwa penggunaan ponsel yang ekstensif dan dalam jangka waktu lama sebagai salah satu risiko kanker otak.
"Itu dapat menyebabkan kanker otak, tapi penelitian ini belum konklusif, soalnya timbul gejalanya lama dan berhubungan dengan dosis. Jadi kalau (ponselnya) nempel terus, ya mungkin saja," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Jakarta, kemarin.
Dia menepis anggapan bahwa hanya penggunaan telepon seluler yang dapat menyebabkan kanker otak tapi banyak hal lain seperti rokok. "Yang menyebabkan kanker itu banyak di alam, kok yang diributkan hanya ponsel. Itu rokok, tembakau, juga merupakan faktor resiko kanker (karsinogenik), jadi bukan hanya ponsel," tutur dia.
Menkes berharap masyarakat dapat mengikuti himbauan yang dikeluarkan WHO antara lain untuk menggunakan "handsfree" jika menelpon dalam jangka waktu lama. "Sepanjang bisa `handsfree` ya pakai `handsfree`. Dan jangan terlalu banyak menggunakan ponsel, apalagi kalau sedang berkendara," ucapnya.
WHO sebelumnya menyimpulkan bahwa selain dapat menyebabkan ketulian, penggunaan ponsel secara berlebihan juga bisa mengakibatkan kanker otak. Badan dunia tersebut mengumumkan hasil kesimpulannya bahwa penggunaan ponsel selama setengah jam sehari dapat meningkatkan resiko kanker hingga 40 persen.
[http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Health+News&y=cybermed|0|0|5|6945]
0 komentar:
Posting Komentar